Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Ucapan Selamat Natal: Antara Yang Menghalalkan dan Mengharamkan

Gambar
A. Dalil Ulama yang Menghalalkan Ucapan Selamat Natal   لاَ يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. al-Mumtahanah: 8) وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا “... serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia ...” (QS. al-Baqarah: 83) إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ “ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan ...” (QS. an-Nahl: 90)

Sunnah Wudhu

Gambar
Sunnah wudhu ada 10 (sepuluh), yaitu: 1. Membaca basmalah ketika akan memulai wudhu.  Diriwayatkan dalam sebuah hadits: اَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَعَ يَدَهُ فِي اِنَاءٍِ وَقَالَ لِاَصْحَابِهِ : تَوَضَّئُوْا بِاسْمِ اللهِ - رواه البيهقى "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasukkan tangannya di bejana kemudian bersabda kepada para sahabat berwudhulah dengan membaca bismillah." (HR Al-Baihaqi)

Syarat Sah dan Rukun Wudhu

Gambar
Syarat Sah Wudhu Syarat sah wudhu ada 5 : 1. Islam. 2. Tamyiz (bisa membedakan, sudah berakal). 3. Airnya suci. 4. Tidak ada halangan batin (seperti akal tidak sehat). 5. Tidak ada halangan dari agama (seperti sedang haid, nifas, dan lain-lain).

Benarkah Isbal Haram?

Gambar
Berdasarkan pengertian dari h adi t s, i sbal adalah memanjangkan pakaian (sarung/celana) di bawah mata kaki hingga menyentuh tanah. Hadi t s-hadi t s yang terkait masalah ini banyak sekali, di antaranya: ثلاث لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل إزاره والمنان الذى لا يعطى شيئًا إلا منة والمنفق سلعته بالحلف الكاذب (رواه مسلم رقم 106) “ Ada 3 orang yang tidak akan dilihat oleh Allah di hari kiamat dan tidak dibersihkan oleh Allah, serta mereka mendapat azab yang pedih , yaitu orang yang melakukan i sbal (memanjangkan pakaiannya), orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang bersumpah palsu atas dagangannya . ” (HR Muslim No 106).

Bersalaman Setelah Shalat

Gambar
Bersalaman antar sesama Muslim memang sangat dianjurkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Hal ini dimaksudkan agar persaudaraan Islam semakin kuat dan persatuan umat Islam semakin kokoh. Salah satu bentuknya adalah anjuran untuk bersalaman apabila bertemu. Bahkan jika ada saudara Muslim yang datang dari bepergian jauh, misalnya usai melaksanakan ibadah haji, maka disunnahkan juga saling berangkulan (mu'anaqah). Dalam sebuah hadits disebutkan: عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا - سنن ابن ماجه، رقم: ٣٦٩٣ "Diriwayatkan dari al-Barra' bin 'Azib ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah dua orang Muslim bertemu, kemudian keduanya bersalaman, kecuali diampuni dosanya sebelum mereka berpisah." (Sunan Ibn Majah [3693])

Bacaan Basmalah: Antara Jahr dan Sirr

Gambar
Tiga Pendapat Ulama Terkait Bacaan Basmalah Pertama , membaca basmalah dihukumi wajib setiap membaca surah al-Fatihah dalam setiap raka’at. Bagi imam dalam shalat jahriyyah disunnahkan membacanya dengan keras. Demikian pendapat Imam al-Syafi’i dan kaum salaf.  Kedua , membaca basmalah hukumnya sunnah ketika membaca surah al-Fatihah, dan sunnah dibaca secara pelan ( sirran ) dalam setiap shalat. Demikian pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal.  Ketiga , membaca basmalah tidak diwajibkan dan tidak disunnahkan dalam shalat maktubah (fardhu). Tetapi boleh membacanya dalam shalat sunnah. Demikian pendapat Imam Malik.

Siwak

Gambar
Siwak adalah membersihkan mulut dan gigi. Siwak sangat perlu pada setiap waktu, kecuali bagi orang-orang yang sedang berpuasa sesudah matahari condong ke arah barat. Lebih-lebih dalam tiga keadaan berikut (siwak sangat diutamakan): 1. Sewaktu bangun tidur. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam membiasakannya, seperti tersebut dalam hadits: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا اسْتَيْقَظَ مِنَ النَّوْمِ اشْتَاكَ. وَرُوِيَ: يَشُوْصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ "Rasulullah Saw ketika bangun tidur bersiwak. Menurut riwayat lain: menggosok mulutnya dengan siwak." (HR Bukhari dan Muslim)