Ucapan Selamat Natal: Antara Yang Menghalalkan dan Mengharamkan

A. Dalil Ulama yang Menghalalkan Ucapan Selamat Natal لاَ يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. al-Mumtahanah: 8) وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا “... serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia ...” (QS. al-Baqarah: 83) إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ “ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan ...” (QS. an-Nahl: 90)