Sunnah Wudhu

Sunnah wudhu ada 10 (sepuluh), yaitu:

1. Membaca basmalah ketika akan memulai wudhu. 
Diriwayatkan dalam sebuah hadits:

اَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَعَ يَدَهُ فِي اِنَاءٍِ وَقَالَ لِاَصْحَابِهِ : تَوَضَّئُوْا بِاسْمِ اللهِ - رواه البيهقى

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasukkan tangannya di bejana kemudian bersabda kepada para sahabat berwudhulah dengan membaca bismillah." (HR Al-Baihaqi)


Dalam hadits, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ اَمْرٍ ذِىْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ فَهُوَ اَجْذَمُ
 
"Semua perkara yang baik yang tidak diawali dengan membaca bismillah, perkara itu putus (tidak sempurna kebaikannya)."   

Nabi  shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ وَذَكَرَ اسْمَ اللهِ كَانَ طَهُوْرًا لِجَمِيْعِ بَدَنِهِ، وَاِنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى كَانَ طَهُوْرًا لِاَعْضَاءِ وُضُوْءِهِ - رواه الدارقطنى


"Barangsiapa yang berwudhu dengan membaca bismillah, ia suci seluruh anggota badannya, siapa yang tidak menyebut bismillah, ia hanya suci anggota-anggota wudhunya saja." (HR Daruquthni)

2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke bejana. Sebelum wudhu, tangan dibasuh lebih dahulu, sebab kemungkinan ada najis atau kotoran. Juga sewaktu bangun tidur, sebab tangan tidak tidak diketahui menyentuh apa saja selama tidur.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

اِذَا قَامَ اَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ اَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي اْلاِنَاءِ ثَلاَثًا، فَاِنَّهُ لاَ يَدْرِيْ اَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ


"Apabila di antara kamu bangun tidur, maka basuhlah tangannya tiga kali sebelum dimasukkan ke bejana, karena sesungguhnya tidak diketahui keadaan tangannya semalam itu." 

3. Berkumur.

4. Menghirup air ke hidung, kemudan mengeluarkannya kembali. 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَشْرٌ مِنَ السُّنَّةِ وَعَدَّ مِنْهَا الْمَضْمَضَةَ وَاْلاِسْتِنْشَاقَ -رواه مسلم


"Di antara sepuluh sunnah adalah bermukur dan menghirup air ke hidung." 

Catatan:

Dalam hal ini sangat dianjurkan untuk berkumur dan menghirup air ke hidung bagi orang yang tidak sedang berpuasa, sedangkan orang yang berpuasa ada yang berpendapat haram berkumur sebagaimana pendapat Abu Thayib, dan sebagian lagi berpendapat hanya makruh, sebagaimana yang dikatakan oleh M. Bandaniji. Oleh karena itu, bagi orang yang sedang berpuasa lebih dianjurkan untuk tidak berkumur sebagaimana pendapat Ibnu Shabagh.


5. Meratakan dalam mengusap kepala. Yaitu dengan cara mengusap unjung kepala sampai akhir kemudian kembali lagi ke tempat semula.

6. Mengusap kedua telinga.
Mengusap telinga bagian dalam maupun bagian luar dengan air yang baru. Hal ini telah ditunjukkan oleh
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid:

رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ فَاَخَذَ لِاُذُنَيْهِ مَاءً خِلاَفَ الَّذِيْ اَخَذَهُ لِرَأْسِهِ - رواه الحاكم والبيهقى

"(Dari Abdullah bin Zaid) aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu. Beliau mengusap dua telinga dengan air seperti beliau mengusap kepala (beliau mengambil air untuk mengusap dua telinga sebagaimana beliau mengambil air untuk mengusap kepalanya)." (HR Hakim dan Baihaqi)

7. Menyela-nyelai jenggot yang tebal.

8. Membasuh (menyela-nyelai) sela jari tangan dan kaki.
Ibnu Abbas meriwayatkan:

اَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ كَانَ اِذَا تَوَضَّأَ شَبَّكَ لِحْيَتَهُ الْكَرِيْمَةَ بِاَصَابِعِهِ مِنْ تَحْتِهَا - رواه ابن ماجه


"Rasulullah ketika berwudhu menyela-nyelai jenggotnya dengan jari-jarinya dari bawah."

Ibnu Abbas juga meriwayatkan bahwa:


اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِذَا تَوَضَّأَ فَخَلِّلْ اَصَابِعَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكَ - رواه ابن ماجه والترمذي


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kamu berwudhu maka basuhlah sela-sela jari kedua tangan dan kedua kakimu." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)

9. Mendahulukan anggota kanan dari yang kiri.
Hadits dari Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:



اِذَا تَوَضَأْتُمْ فَابْدَءُوْا بِمَيَامِنِكُمْ - رواه أبو داود وابن ماجه


"Apabila kamu sekalian berwudhu, maka dahulukanlah anggota kananmu." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

10. Bersuci (membasuh) tiga kali.
Hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan ra menyebutkan:



اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ ثَلاَثًا ثَلاَثًا - رواه مسلم


"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dengan cara (membasuh) tiga kali-tiga kali.' (HR Muslim)

Setelah selesai berwudhu, lalu membaca doa:


اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
 
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sendiri, dan aku bersaksi bahwa (Nabi) Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku golongan orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri. Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."   



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memberi Makan untuk Orang yang Takziyah

Tradisi Ngapati (Ngupati)

Bacaan Basmalah: Antara Jahr dan Sirr